MAKALAH
Diajukan dalam diskusi kelas dalam mata kuliah Filsafat Ilmu
Yang dibina oleh :
Dr. Ahidul Asror, M.Ag.
Oleh :
IDA RAHMAWATI
NIM : 084 911 0150
PROGRAM PASCA SARJANA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
DESEMBER 2011
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan aspek filosofi yang
mendasarinya penelitian secara garis besar dapat dikategorikan menjadi dua dua
macam, yaitu penelitian yang berlandaskan pada aliran atau paradigma filsafat
positivisme dan aliran filsafat postpositivisme. Apabila penelitian yang
dilakukan mempunyai tujuan akhir menemukan kebenaran, maka ukuran maupun sifat
kebenaran antara kedua paradigma filsafat tersebut berbeda satu dengan yang
lain. Pada aliran atau paradigma positivisme ukuran kebenarannya adalah
frekwensi tinggi atau sebagian besar dan bersifat probalistik. Kalau dalam
sampel benar maka kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku juga untuk
populasi yang lebih besar. Pada filsafat postpositivisme kebenaran didasarkan
pada esensi (sesuai dengan hakekat obyek) dan kebenarannya bersifat holistik.
Kedua aliran filsafat tersebut
mendasari bentuk penelitian yang berbeda satu dengan yang lain. Aliran
positivisme dalam penelitian berkembang menjadi penelitian dengan paradigma
kuantitatif. Sedangkan postpositivisme dalam penelitian berkembang menjadi
penelitian dengan paradigma kualitatif. Karakteristik utama penelitian
kualitatif dalam paradigma postpositivisme adalah pencarian makna di balik data
(Noeng Muhadjir. 2000: 79). Penelitian kualitatif dalam aliran postpositivisme dibedakan
menjadi dua yaitu penelitian kualitatif dalam paradigma phenomenologi dan
penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa. Penelitian kualitatif dalam
paradigma phenomenologi bertujuan mencari esensi makna di balik fenomena,
sedangkan dalam paradigma bahasa bertujuan mencari makna kata maupun makna
kalimat serta makna tertentu yang terkandung dalam sebuah karya sastra.
Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif
juga sering digunakan sebagai penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi
dan sosiologi. Kesan tersebut muncul karena masing-masing disiplin ilmu
tersebut terus menerus menggunakan metode secara konsisten. Antropologi sering
menggunakan metode kualitatif, sedangkan sosiologi hampir selalu menggunakan
metode kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa antropologi
ingin mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat
yang masih tradisonal. Hal tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam
posisi memiliki satu pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran. Sementara
itu, sosiologi sudah terlanjur dikenal sering menggunakan metode kuantitatif
dan melakukan penelitian terhadap masyarakat modern yang kompleks. Ada kesan
bahwa penelitian sosiologis selalu menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian kualitatif
dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan dikontraskan. Kontras ini
diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam
memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori. Metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma
tertentu (yang berbeda) yang menjadi acuannya.
Jenis penelitian apa
yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti, bukan
ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini
disebabkan karena adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena ada
masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya didasarkan pada kesesuaiannya
dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta prosedur penelitian yang
cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau objek
penelitiannya.
II.
PEMBAHASAN
A. Definisi Analisis Data, Paradigma,
Kuantitatif dan Kualitatif
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara
sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti
dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Proses analisis data dalam
penelitian kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam
catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.
Catatan dibedakan menjadi dua, yaitu yang deskriptif dan yang reflektif (Noeng
Muhadjir.2000: 139). Catatan deskriptif lebih menyajikan kejadian daripada
ringkasan. Catatan reflektif lebih mengetengahkan kerangka pikiran, ide dan
perhatian dari eneliti. Lebih menampilkan komentar peneliti terhadap fenomena yang dihadapi.
Sedangkan paradigma adalah Paradigma penelitian
merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti
terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau
teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu
masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian (Guba & Lincoln, 1988: 89-115). Secara umum, paradigma
penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif (Indiantoro & Supomo, 1999: 12-13). Masing-masing
paradigma atau pendekatan ini mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, sehingga
untuk menentukan pendekatan atau paradigma yang akan digunakan dalam melakukan
penelitian tergantung pada beberapa hal di antaranya (1) jika ingin melakukan
suatu penelitian yang lebih rinci yang menekankan pada aspek detail yang kritis
dan menggunakan cara studi kasus, maka pendekatan yang sebaiknya dipakai adalah
paradigma kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan
umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris, maka
sebaiknya digunakan paradigma kuantitatif, dan (2) jika penelitian ingin
menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan obyek penelitian yang banyak,
maka paradigma kuantitaif yang lebih tepat, dan jika penelitian ingin menjawab
pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu obyek penelitian saja,
maka pendekatan naturalis lebih baik digunakan.
Paradigma kuantitatif, adalah penyelidikan menjadi
masalah sosial atau manusia, berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari
variabel, yang diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik,
dalam rangka untuk menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus
benar. Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur
statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan Metodologi Penelitian Bisnis
deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian yang
menggunakan paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut juga dengan paradigma
tradisional (traditional), positivis (positivist), eksperimental
(experimental), atau empiris (empiricist). Jenis penelitian yang termasuk dalam
paradigma penelitian kuantitatif dibedakan berdasarkan tujuan penelitian dan
karakteristik masalah.
Paradigma Kualitatif, Desain dari studi penelitian
dimulai dengan pemilihan topik dan paradigma. Paradigma pada dasarnya adalah
sebuah pandangan dunia, seluruh kerangka keyakinan, nilai dan metode di mana
penelitian berlangsung. Ini adalah pandangan dunia di mana peneliti bekerja.
Definisi Penelitian Kualitatif, “Denzin dan Lincoln
(1994) mendefinisikan penelitian kualitatif a dalah multi-metode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan,
interpretif naturalistik dengan materi subjek. Ini berarti bahwa peneliti
kualitatif mempelajari hal-hal dalam pengaturan alam mereka, mencoba untuk
memahami atau menafsirkan fenomena dalam hal makna orang membawa kepada mereka.
Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan mempelajari
berbagai kasus bahan studi empiris, pengalaman pribadi, introspektif, wawancara
cerita kehidupan, momen-momen rutin dan problematis pengamatan, sejarah,
interaksional, dan visual teks-yang menggambarkan dan makna dalam kehidupan
individu.
Cresswell (1994) mendefinisikan sebagai Penelitian
kualitatif adalah proses penyelidikan pemahaman berdasarkan tradisi metodologis
yang berbeda dari penyelidikan yang mengeksplorasi masalah manusia sosial atau hu.
Peneliti membangun suatu gambaran yang kompleks, holistik, analisis kata,
laporan pandangan rinci informan, dan melakukan penelitian di alam.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
1.
Fokus eksplorasi dan deskriptif
2.
Muncul Desain
3.
Pengumpulan Data dalam pengaturan
alam
4.
Penekanan pada
'manusia-sebagai-alat'
5.
Kualitatif metode pengumpulan data
6.
Awal dan On-akan analisis induktif
Cresswell (1994) membagi penelitian kualitatif menjadi
lima Jenis Penelitian Kualitatif utama dan mengidentifikasi tantangan utama
setiap modus penyelidikan.
- Biografi
- Fenomenologi
- Teori Beralas
- Etnografi
- Studi Kasus
- Observasi - baik peserta dan langsung
- Dalam wawancara mendalam
- Wawancara kelompok
- Pengumpulan dokumen-dokumen relevan (Foto dan Video Tape)
B.
Konsep dan Ragam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Istilah
penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas
perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan statistik lainnya. Dengan
kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka
atau kuantitas. Kemudian penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miler (1986: 9)
pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan
suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus
mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat pengamat mulai
mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga dan seterusnya.
Menurut Cresswell (1994), Sebuah studi kuantitatif,
konsisten dengan paradigma kuantitatif, adalah penyelidikan menjadi masalah
sosial atau manusia, berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari
variabel, yang diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik,
dalam rangka untuk menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus
benar. Sebuah studi kualitatif didefinisikan sebagai proses penyelidikan
pemahaman masalah sosial atau manusia, berdasarkan membangun sebuah gambaran
yang kompleks, holistik, dibentuk dengan kata-kata, pelaporan rinci pandangan
informan, dan dilakukan di alam.
Berdasarkan
beragam istilah maupun makna kualitatif, dalam dunia penelitian istilah
penelitian kualitatif setidak-tidaknya memiliki dua makna, yakni makna dari
aspek filosofi penelitian dan makna dari aspek desain penelitian.
1.
Filosofi Penelitian
Dari aspek
filosofi, penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Penelitian kualitatif dalam paradigma kuantitatif (positivisme), Penelitian
kualitatif jenis pertama ini menggunakan paradigma positivisme. Kriteria
kebenaran menggunakan ukuran frekwensi tinggi. Data yang terkumpul bersifat
kuantitatif kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel, diagram
maupun grafik. Hasil kategorisasi tersebut kemudian dideskripsikan, ditafsirkan
dari berbagai aspek, baik dari segi latar belakang, karakteristik dan
sebagainya. Dengan kata lain data yang bersifat kuantitatif ditafsirkan dan
dimaknai lebih lanjut secara kualitatif. Penelitian di jenjang pendidikan
strata satu (S1) istilah penelitian kualitatif lebih banyak menunjuk pada
pengertian jenis pertama ini. Beberapa peneliti menyebut dengan istilah
penelitian deskriptif kualitatif.
b.
Penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa (dan sastra) menggunakan
paradigma post positisme. Penelitian
kualitatif jenis kedua ini berusaha mencari makna, baik makna di balik kata, kalimat maupun karya sastra. Penelitian kualitatif
dalam paradigma bahasa ini masih dapat dibendakan menjadi :
1.
Sosiolinguistik yang berupaya mempelajari teori linguistik atau studi
kebahasaan atau studi perkembangan bahasa.
2.
Strukturalisme Linguistik yang berupaya mempelajari struktur dari suatu
karya sasta. Pada awalnya strukturalisme linguist disebut struturalisme otonom
atau struturalisme obyektif karena menganalisis karya sastra hanya dari
struktur karya sastra itu sendiri, tidak dikaitkan dengan sesuatu di luar karya
sastra. Strukturalisme linguist berkembang lebih lanjut menjadi strukturalisme
genetik, strukturalisme dinamik dan strukturalisme semiotik.
3.
Strukturalisme Genetik. Analisis karya sastra (dan bahasa) dalam strukturalisme
genetik lebih menekankan makna sinkronik dari pada makna lain, seperti makna
ikonik, simbolik, ataupun indeksikal. Oleh karena itu menurut Prof. Noeng
Muhadjir (2000: 304) analis struturalisme genetik perlu mencakup tiga unsur
kajian, yaitu: a) intrinsik karya sastra itu sendiri, b) latar belakang
pengarangnya, dan c) latar belakang sosial serta latar belakang sejarah
masyarakatnya.
4.
Strukturalisme Dinamik. Strukturalisme dinamik mengakui kesadaran subyektif
dari pengarang, mengakui peran sejarah serta lingkungan sosialnya, meski titik
berat analisis harus tetap pada karya sastra itu sendiri. Analisis karya sastra
menurut struturalisme dinamik mencakup dua hal, yaitu: a) karya sastra itu
sendiri yang merupakan tampilan pikiran, pandangan dan konsep dunia dari
pengarang itu sendiri dengan menggunakan bahasa sebagai tanda-tanda ikonik,
simbolik, dan indeksikal dari beragam makna, dan b) analisis keterkaitan
pengarang dengan realitas lingkungannya.
5.
Strukturalisme Semiotik. Strukturalisme semiotik adalah struturalisme yang
dalam membuat analisis pemaknaan suatu karya sastra mengacu pada semiologi.
Semiologi atau semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda dalam bahasa dan karya
sastra. Strukturalisme semiotik mengenal dua cara pembacaan, yaitu heuristik
dan hermeneutik. Pembacaan heuristik mencoba menelaah mencari makna dari
kata-kata, dari bagian- bagian, seperti Said Mahmud (Noeng Muhadjir. 2001: 101)
mencari amal shaleh menurut Al-Qur’an dengan cara mencari kata-kata kunci dalam
Al-Qur’an, dan dia menemukan 13 kata kunci. Berdasarkan 13 kata kunci tersebut
dia mendeskripsikan karakteristik amal shaleh menurut Al-Qur’an. Pembacaan
hermeneutik mencoba menelaah makna dengan melihat keseluruhan karya sastra.
C.
Klasifikasi penelitian
1.
Klasifikasi Penelitian
Kuantitatif
Berdasarkan tujuan, penelitian dapat dibedakan atas: (1) penelitian dasar
dan (2) penelitian terapan. Prosedur yang digunakan yang digunakan oleh
penelitian dasar dan penelitian terapan secara substansi tidak berbeda. Keduanya
menggunakan metode ilmiah yang berguna membantu peneliti bisnis untuk
mengetahui dan memahami fenomena bisnis. Esensi dari penelitian, apakah itu
penelitian dasar atau terapan, terletak pada metode ilmiah. Secara teknis
perbedaan kedua jenis penelitian tersebut terletak pada tingkat permasalahan
(matter of degree) dari pada
substansinya itu sendiri.
Beberapa Penelitian
Dasar. Penelitian dasar yang sering disebut sebagai basic research atau pure research dilakukan
untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar ini tidak
ditujukan secara langsung mendapatkan pemecahan bagi suatu permasalahan khusus.
Penelitian dasar dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau
mengetahui lebih jauh tentang sebuah konsep. Penelitian dasar dibedakan atas
pendekatan yang digunakan dalam
pengembangan teori yaitu:
1.
Penelitian deduktif, yaitu
penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan tertentu.
2.
Penelitian induktif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau hipotesis
melalui pengungkapan fakta.
Penelitian
terapan berbeda dengan penelitian dasar, penelitian terapan dilakukan untuk
menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus atau untuk membuat
keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus. Penggunaan metode
ilmiah dalam penelitian terapan menjamin objektivitas dalam mengumpulkan fakta
dan menguji ide kreatif bagi alternatif strategi bisnis. Penelitian terapan
dibedakan atas:
1.
Penelitian evaluasi, yaitu
penelitian yang diharapkan dapat memberi12 masukan
atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih
alternatif tindakan.
2.
Penelitian dan pengembangan, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut
mempunyai kualitas yang lebih baik.
3.
Penelitian tindakan, yaitu
penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah.
2. Klasifikasi Penelitian Kualitatif
Pendekatan
penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri
alamiah). Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu
penelitian, perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena.
Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiuknya sendiri. Data kualitatif
berada secara tersirat di dalam sumber datanya. Sumber data kualitatif adalah
catatan hasil observasi, transkrip interviu mendalam (depth interview),
dan dokumen-dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar.
Karakteristik Penelitian Kualitatif :
1.
Setting/latar alamiah atau wajar
dengan konteks utuh (holistik).
2.
Instrumen penelitian berupa manusia
(human instrument).
3.
Metode pengumpulan data observasi
sebagai metode utama.
4.
Analisis data secara induktif.
5.
Proses lebih berperanan penting
daripada hasil.
6.
Penelitian dibatasi oleh fokus.
7.
Desain penelitian bersifat sementara.
8.
Laporan bernada studi kasus.
9.
Interpretasi ideografik.
D.
Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan
dengan berpartisipasi (Participant Observation)
2.
Wawancara Mendalam (Indepth
Interview)
3.
Penyelidikan Investigation) Sejarah
Hidup (Life Historical
4.
Analisis Konten (Content Analysis)
Kontras
Metode
Kualitatif
|
|
|
Desain
-
Umum
- Fleksibel
-
Berkembang, tampil dalam proses penelitian
|
Desain
-
Spesifik, jelas, terinci
-
Ditentukan secara mantap sejak awal
- Menjadi
pegangan langkah demi langkah
|
|
Tujuan
-
Memperoleh pemahaman makna : verstehen
-
Mengembangkan teori
-
Menggambarkan realitas yang komplek
|
Tujuan
-
Menunjukkan hubungan antara variabel
-
Mentest teori
- Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
|
|
Teknik
Penelitian
-
Observasi, participant observation
-
Wawancara terbuka
|
Teknik
Penelitian
-
Eksperimen, survey, observasi berstruktur
-
Wawancara berstruktur
|
|
Instrumen
Penelitian
-
Human Instrument
-
Buku Catatan
-
Recording
|
Instrumen
Penelitian
-
Test, angket, wawancara, skala
-
Komputer, Kalkulator
|
|
Data
-
Deskriptif
- Dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dll
|
Data
-
Kuantitatif
- Hasil
pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggu-nakan
instrumen
|
|
Sampel
|
Sampel
|
E.
Perbedaan antara Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1)
Kata-kata dan
angka
2)
Perspektival
(Subjektif) versus Tujuan views
3)
Penemuan
dibandingkan bukti
4)
Penelitian
kualitatif penekanan pada pemahaman melalui mencermati kata-kata orang,
tindakan dan catatan. Pendekatan tradisional atau kuantitatif untuk penelitian
terlihat masa ini, tindakan kata dan catatan untuk signifikansi matematika
mereka. Pendekatan tradisional untuk penelitian (mengkuantifikasi) hasil
pengamatan ini.
F.
Perbedaan Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif
1.
Paradigma Kuantitatif
a.
Realita bersifat obyektif dan berdimensi
tunggal. Menilai data lebih obyektif karena tidak
boleh terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan peneliti atau orang lain (value
free).
b.
Peneliti independen terhadap fakta
yang diteliti.
c.
Menggunakan struktur teori.
d.
Struktur teori digunakan untuk
membangun satu atau lebih hipotesis.
2.
Paradigma Kualitatif
a.
Realita bersifat subyektif dan berdimensi
banyak. Menilai data lebih subyektif karena hasil observasi langsung dilakukan
peneliti, dan peneliti sendiri yang menyim-pulkannya.
b.
Peneliti berinteraksi terhadap fakta yang
diteliti.
c.
Tidak menggunakan struktur teori
karena lebih bertujuan menemukan teori bukan memverifikasi teori, kecuali jika
tujuan penelitiannya ingin membuktikan atau menemukan keterbatasan dari suatu
teori.
d.
Tidak ada hipotesis, jika ada
hipotesis tersebut bersifat implisit tidak eksplisit.
Dalam penelitian kualitatif sebaliknya meneliti pola-pola makna yang
muncul dari data dan ini sering disajikan dalam kata-kata sendiri peserta.
Tugas peneliti kualitatif adalah untuk menemukan pola dalam kata-kata (dan
tindakan) dan menyajikan pola-pola bagi orang lain untuk memeriksa sementara
pada saat yang sama tetap sebagai dekat dengan dunia konstruksi sebagai peserta
awalnya mengalaminya. Penelitian kualitatif adalah untuk menemukan pola-pola
yang muncul setelah pengamatan dekat, dokumentasi yang cermat, dan analisis mendalam
tentang topik penelitian. Apa yang dapat ditemukan oleh penelitian kualitatif
tidak menyapu generalisasi tapi temuan kontekstual. Proses penemuan adalah
dasar fondasi filosofis pendekatan kualitatif.
III. KESIMPULAN
1. Analisis data merupakan
upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi
orang lain.
2. Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang
menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan
perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
3. Paradigma kuantitatif adalah penyelidikan menjadi masalah sosial
atau manusia, berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel, yang
diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik, dalam rangka
untuk menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus benar.
4. Penelitian
kualitatif adalah multi-metode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan,
interpretif naturalistik dengan materi subjek.
5. Tujuan Penelitian kuantitatif :
·
Memperoleh pemahaman
makna : verstehen
·
Mengembangkan teori
·
Menggambarkan
realitas yang komplek
6. Tujuan Penelitian kualitatif :
·
Menunjukkan hubungan
antara variabel
·
Mentest teori
·
Mencari generalisasi
yang mempunyai nilai prediktif
DAFTAR PUSTAKA
Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif, 1997. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Darmiyati.
1998. Penelitian Kualitatif.
Makalah Penataran Pengenalan Berbagai Pendekatan dan Metode Penelitian
Lemlit UNY.
Dwiyanto,
Djoko. Metode Kualitatif :
Penerapannya dalam Penelitian. www. inparametric. com
Gunawan.
2007. Teknik Analisis Data
Kualitatif. Makalah Lokakarya Analisis Data
Kualitatif Lemlit UNY.
Muhadjir,
Noeng. 2002. Trend
Perkembangan Penelitian Kualitatif. Makalah Sarasehan Penelitian Dosen FIP UNY.
Siti
Partini. 1998. Penelitian
Survei. Makalah Penataran Pengenalan Berbagai Pendekatan dan Metode
Penelitian Lemlit UNY.
--------------- 2002. Proposal Penelitian Kualitatif. Makalah
Lokakarya Penyusuna Proposal Penelitian Lemlit UNY.
Sudarsono,
FX. 2004. Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif. Makalah Lokakarya Penyusunan Proposal
Penelitian TP FIP UNY.
Zamzani.
2007. Pokoknya Penelitian
Kualitatif. Makalah Lokakarya Analisis Data Kualitatif Lemlit UNY.
Slot Machine | Casino - JTM Hub
BalasHapusSlot 평택 출장샵 Machine is an online 안성 출장샵 casino game which has been 이천 출장샵 developed by Casino 춘천 출장안마 Technology for online gaming. It offers a 대전광역 출장안마 vast selection of slots, live dealer